Dalam buku B-P: The Story of His Life karangan E.E. Reynolds, terbitan Oxford University Press, 1943, terangkum pesan-pesan terakhir Baden-Powell yang ditujukan untuk seluruh anggota kepanduan di seluruh dunia. Pesan-pesan tersebut ditemukan di antara kertas-kertas catatan Baden-Powell sepeninggalnya 8 Januari 1941.
Salah satu pesan yang disampaikannya adalah sebagai berikut, "Saya yakin, Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup jika kamu kelak telah dewasa. Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan oleh Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menikmatinya."
Terlihat jelas atensi besar yang diberikannya terhadap kaum muda. Kebahagiaan bisa tercapai jika seseorang bisa memanfaatkan masa muda sebaik-baiknya sehingga hidupnya bisa berguna bagi orang lain dan bahagia saat dewasa.
Gerakan kepanduan selama ini telah terbukti menjadi sarana tepat bagi pembinaan kaum muda di seluruh dunia. Selain sebagai wadah pembentukan karakter kaum muda, gerakan kepanduan juga menjadi pilihan tepat untuk pengembangan keterampilan dan bakat kaum muda. Lewat gerakan kepanduan, potensi kaum muda bisa terus digali sehingga bisa dijadikan sebagai fondasi dan pijakan saat menjalani hidup di masa mendatang.
Setelah seratus tahun berdiri dan tetap eksis menemani kaum muda, gerakan kepanduan telah banyak melahirkan orang yang mumpuni di berbagai bidang. Sebagai catatan, data yang dilansir www.haringeyscouting.org.uk, sebuah laman (website) perkumpulan kepanduan di wilayah Distrik Haringey, London bagian utara, Inggris menyebutkan, mereka yang semasa mudanya mengikuti kegiatan kepanduan, sebagian besar menjadi orang yang sukses dalam menjalani kariernya. Data yang dilansir laman tersebut merujuk data dari laman Everest Venture Scout Unit, yang menyebutkan 64% lulusan Royal Air Force (RAF, angkatan udara kerajaan Inggris), 85% agen Federal Bureau of Investigation (FBI, Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat), dan 26 dari 29 astronaut pertama di dunia merupakan mereka yang semasa mudanya pernah mengikuti gerakan kepanduan.
Selain itu, laman tersebut mencatat seabrek nama termasyhur pernah aktif sebagai pandu semasa mudanya. Di Inggris, sebagai negara tempat lahirnya gerakan kepanduan, tercatat nama-nama seperti si flamboyan David Beckham, Sammy Lee, dan legenda hidup Sir Bobby Robson mewakili dunia olah raga, khususnya sepak bola. Mantan anggota grup musik The Beatles, Paul McCartney, George Michael, Cliff Richard, mewakili kalangan entertainer. Sedangkan mantan pejabat Sun Alliance & London Assurance Lord Aldington KCMG CBE dan mantan pejabat di Hewlett Packard (UK) Ltd., David Baldwin, mewakili kalangan pengusaha. Dari kalangan politikus, tercatat nama mantan Perdana Menteri Inggris John Major pernah aktif sebagai pandu.
Dari luar daratan Inggris tercatat nama-nama penting, antara lain astronaut Apollo 11 Neil Armstrong, astronaut Apollo 13 James Lovel, mantan Presiden Prancis Jacques Chirac, mantan Presiden Tanzania Dr. Julius Nyerere, mantan Direktur Jenderal UNESCO Amadou-Mahtar M'Bow, peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus, aktor Richard Gere, serta perenang peraih medali Olimpiade Mark Spitz, dan lain-lain.
Terlepas dari pernah menjadi pandu atau tidak, memang kesuksesan dan garis nasib seseorang telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Namun, setidaknya mengisi masa muda dengan kegiatan positif bisa dijadikan bekal yang bisa dipertanggungjawabkan di kemudian hari. (Yudi Noorachman/berbagai sumber)***
sumber: pikiran rakyat (14/12/2007)
Jumat, 31 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar