Jumat, 31 Oktober 2008

Menanti Jambore Pandu Dunia Ke-21 di Inggris

TAK lama lagi, tepatnya bulan Agustus, Jambore Pandu Dunia ke-21 akan digelar. Hajat besar gerakan kepanduan sedunia yang diselenggarakan empat tahun sekali ini diadakan di Inggris, tepatnya di Hylands Park Chelmsford Essex, 50 kilometer arah timur laut Kota London, 27 Juli-8 Agustus. Penyelenggaraan kali ini terasa begitu istimewa. Selain mengambil tempat di Inggris yang notabene tempat lahirnya gerakan kepanduan, pelaksanaannya pun berbarengan dengan perayaan 100 tahun gerakan kepanduan dunia. Kegiatan ini akan diikuti kurang lebih 40.000 anggota kepanduan dari seluruh dunia yang terdiri atas 28.000 anggota muda (putra/putri) dan 12.000 anggota dewasa dari lebih 150 negara.
Jambore dunia merupakan ajang pertemuan dalam bentuk perkemahan besar bagi anggota muda kepanduan usia 14-17 tahun (setingkat penggalang) dari seluruh dunia. Karena membawa nama negara ke ajang internasional, tentu perwakilan yang dikirim pun merupakan anggota kepanduan pinilih yang telah lolos seleksi di negara masing-masing.
Pelaksanaan jambore dunia berawal dari ide Bapak Pandu Sedunia Baden-Powell. Mengingat sejak tahun 1908 gerakan kepanduan begitu pesat menyebar ke seantero dunia, Baden-Powell sadar perlu diadakan pertemuan antaranggota muda gerakan kepanduan di seluruh dunia. Tujuan utamanya ialah mempererat tali persaudaraan, memupuk solidaritas, dan membantu anak muda anggota kepanduan belajar tentang orang lain yang berbeda kultur dan budaya dengan berinteraksi langsung dalam suatu tempat.
Ide ini sebenarnya ingin diwujudkan tahun 1917, bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-10 perkemahan pertama yang dilakukan Baden-Powell di Brownsea Island. Namun, Perang Dunia I yang berkecamuk menunda keinginan tersebut. Akhirnya, setelah perang mereda pada tahun 1918, diputuskan bahwa Jambore Pandu Dunia pertama akan dilakukan dua tahun kemudian, tahun 1920 di Olympia, London Inggris. Secara kebetulan, hal yang sama pun terulang lagi pada penyelenggaran Jambore Dunia ke-6 tahun 1947 yang harus diundur lagi dua tahun karena Perang Dunia II meletus.
Baden-Powell memilih nama jambore untuk event ini, merujuk kepada ucapan salam dalam bahasa Swahili (bahasa yang digunakan di negara-negara sub-Sahara Afrika), yakni "jambo" yang berarti "helo". Jambore Dunia I berada di bawah naungan organisasi The Boy Scout Association di London. Sedangkan untuk tahun-tahun selanjutnya yang mengorganisasi adalah World Organization of the Scout Movement (WOSM).
Setelah sukses penyelenggaraan pertama, Jambore Sedunia II dilaksanakan di Copenhagen, Denmark tahun 1924. Selanjutnya berturut-turut di Birkenhead Inggris (1929), Gvdvllv Hongaria (1933), Vogelenzang Belanda (1937), Moisson Prancis (1947), Bad Ischl Austria (1951), Niagara Kanada (1955), Sutton Coldfield Inggris (1957), Laguna Filipina (1959), Marathon Yunani (1963), Farragut State Amerika (1967), Asagiri Heights Jepang (1971), Lillehammer Norwegia (1975).
Untuk penyelenggaraan Jambore Sedunia ke-15 tahun 1979 sedianya diselenggarakan di Iran. Namun kondisi politik negara itu yang tidak memungkinkan akhirnya penyelenggaraan dipindahkan ke Kananaskis Country Kanada tahun 1983. Selanjutnya, Sydney Australia (1987), Soraksan National Park Korea Selatan (1991), Dronten Belanda (1995), Picarquin Cile (1999), Thailand (2003), dan Agustus 2007 mendatang di Inggris.
Sejarah mencatat, sebenarnya perwakilan dari Indonesia telah ikut berpartisipasi dalam Jambore Dunia ke-5 tahun 1937 di Belanda. Saat itu para pandu Indonesia masih mengusung nama Hindia Belanda. Pada tahun 1959, salah satu organisasi kepanduan di Indonesia saat itu, yakni Ipindo (Ikatan Pandu Indonesia) juga mengirimkan kontingennya untuk ikut Jambore Dunia ke-10 di Filipina.
Indonesia pun pernah mencalonkan diri menjadi tuan rumah Jambore Dunia ke-19 tahun 1999 namun kalah suara oleh Cile dalam pemilihan pada Konferensi Pandu Sedunia. Dipilihnya Cile saat itu dengan pertimbangan jambore dunia belum pernah diselenggarakan di negara-negara Amerika Selatan. (Yudi Noorachman, dari berbagai sumber)***
sumber: pikiran rakyat (16/03/2007)

Tidak ada komentar: