Sabtu, 01 November 2008

Dulu, Bola Terbuat dari Tengkorak...

SOBAT Percil sekarang ini pasti sedang demam, kan? Eits, nanti dulu..., tentu bukan demam sembarang demam yang membuat sobat Percil harus terbaring lemah di tempat tidur. Terus, jangan khawatir pula karena bukan hanya sobat Percil yang terkena demam ini, melainkan di seluruh dunia pun terjangkiti.
Yap, demam ini adalah demam Piala Dunia (PD) 2006. David Beckham, Ronaldo, Ronaldinho, Shevchenko, Zidane, dan seabrek pemain sepak bola idola sobat Percil lainnya unjuk kabisa dalam ajang empat tahunan yang kali ini diselenggarakan di Jerman.
Permainan mengolah dan mengutak-atik si kulit bundar ini merupakan olah raga paling banyak disukai. Sobat Percil pun sering bermain sepak bola, bukan? Di lapangan, halaman sekolah, jalan, bahkan gang sempit depan rumah pun dijadikan tempat untuk bermain bola. Memakai kostum tim favorit, sobat Percil dengan bersemangat menendang, mengoper, dan menangkap bola.
Tapi, sobat Percil tahu ‘gak asal mula bola yang digunakan dalam permainan ini? Bola yang lazim digunakan sekarang, sebelumnya banyak mengalami perubahan dari masa ke masa. Beberapa referensi menyebutkan, pada awalnya, bola terbuat dari kulit binatang, pakaian yang dijahit, serta kandung kemih binatang (sapi dan babi). Bahkan sebuah legenda pada abad pertengahan menyebut, bola yang digunakan untuk bermain saat itu menggunakan tengkorak binatang atau manusia! Hiiiy.... serem....
Berbicara bola sepak, tentu erat kaitannya dengan asal mula permainan sepak bola itu sendiri. Banyak versi yang membahas mengenai kapan sepak bola pertama kali dimainkan.
Dalam buku The World Game, A History of Soccer karangan Bill Muray, pakar sejarah sepak bola dari Universitas La Trobe Bundoora Victoria Australia, menulis, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba pun mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, yaitu permainan menggunakan bola. Bukti tersebut tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat, dan memainkannya dengan paha.
Sepak bola pun disebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti "menerjang bola dengan kaki", sedangkan chu berarti "bola dari kulit dan ada isinya". Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang.
Jepang pun tak mau ketinggalan, sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang berisi udara.
Yang menarik, tentu legenda pada abad pertengahan, konon saat itu seluruh desa mengikuti satu permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak ditendang oleh salah satu warga ke arah desa tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa tersebut, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan tersendiri bagi pembuatan bola, terutama dari segi bahan. Penemuan sistem vulkanisasi karet oleh Charles Goodyear pada tahun 1836, menjadi cikal bakal pembuatan bola menggunakan karet seperti sekarang. Karet yang sifatnya elastis dijadikan bahan dasar pembuatan bola. Bola dibuat menggunakan karet yang diisi udara dan dilapisi kulit untuk membungkusnya.
Sejak itu bola terus mengalami perkembangan yang drastis dan dibuat secara massal. Berdasarkan Ensiklopedia Asosiasi Sepak Bola yang diterbitkan pertama kali tahun 1956 di Inggris, bola yang dipakai dalam suatu pertandingan sepak bola harus berbentuk bulat dengan bungkus luar berbahan kulit atau bahan sejenisnya. Lingkaran bola 68,6 cm-71,1 cm. Sementara itu, berat bola pada saat permainan dimulai antara 14 oz-16 oz. Seiring dengan perkembangan ukuran, maka ukuran tersebut berangsur-angsur mengalami perubahan. Federasi sepak bola internasional (FIFA) menetapkan standar ukuran bola, yaitu lingkaran bola 68,5-69,5 cm, daya serap air tidak boleh lebih 10% berat bola, dan berat bola 420 gram-445 gram. Acuan tersebut menjadi dasar penggunaan bola sampai sekarang. (Yudi Noorachman/dari berbagai sumber)***
sumber: pikiran rakyat (25/06/2006)

Tidak ada komentar: