Sabtu, 01 November 2008

”Rover Peace Baton”...! Menebar Kedamaian

DAMAI itu indah. Ya, sebuah ungkapan sederhana namun penuh makna. Alangkah indahnya jika semua perikehidupan di dunia ini berjalan dengan damai. Saling tenggang rasa, berjalan beriringan bergandengan tangan menebarkan perdamaian. Tak mudah memang untuk mewujudkannya. Perlu kesadaran untuk memahaminya. Nafsu dan sifat serakah manusia kadang menjadi penjegal perdamaian.
Namun, manusia memang harus tetap berusaha, setidaknya berupaya mewujudkan perdamaian, bagaimanapun bentuknya. Mungkin inilah pesan yang ingin disampaikan organisasi kepramukaan di Asia-Pasifik dengan menggelar kegiatan Asia-Pacific Regional (APR) Rover Peace Baton atau tongkat perdamaian kepanduan Asia-Pasifik.
Rover Peace Baton diadakan dalam rangka memperingati hari jadi ke-50 organisasi kepanduan negara Asia-Pasifik sekaligus memperingati 100 tahun organisasi kepanduan dunia yang jatuh pada tahun 2007 ini.
Tongkat perdamaian ini telah diarak estafet ke berbagai negara anggota kepanduan Asia-Pasifik mulai dari French Polynesia, Kiribati, Fiji, Selandia Baru, Australia, Papua Nugini, Indonesia hingga Singapura. Mereka kemudian melakukan perjalanan estafet ke Malaysia, Brunei Darussalam, dan finis di kantor pusat kepanduan Asia-Pasifik di Manila Filipina 22 Februari 2007, bertepatan dengan peringatan ulang tahun Bapak Pandu Sedunia Baden Powell.
Rover Peace Baton sebuah tongkat biasa, namun memiliki makna yang luar biasa. Setiap negara yang disinggahi, wajib mengisi pesan-pesan perdamaian yang ditandatangani oleh kepala negara yang bersangkutan. Untuk Indonesia sendiri, Rover Peace Baton diterima dari Papua Nugini di daerah perbatasan antarnegara Wutung Jayapura Papua 1 Desember 2006. Selanjutnya tongkat ini diestafetkan ke Manokwari, Irian Jaya Barat, dan diteruskan ke Makassar Sulawesi Selatan.
Sedangkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka (Ka. Mabinas) menerima Rover Peace Baton di Skadron 17, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 16 Desember 2006 sekaligus menandatangani deklarasi Pramuka Cinta Damai yang berisi pesan-pesan perdamaian untuk generasi muda Indonesia maupun seluruh dunia. Pemilihan tongkat yang melambangkan perdamaian, diharapkan mampu menciptakan keakraban serta menumbuhkan suasana penuh perdamaian di setiap negara yang dilalui.
Rover Peace Baton sendiri terbuat dari kuningan dilapisi emas yang melambangkan karakter seorang pramuka yang kuat, teruji oleh segala tantangan dan cobaan. Pramuka menjalankan kehidupan sesuai dengan prinsip kepramukaan, peka terhadap satu permasalahan, dan mempunyai rasa belas kasihan. Sedangkan emas melambangkan kesuksesan, kekuatan, dan eksistensi pramuka di pelosok dunia. Pramuka sudah sejak lama selalu berada di baris terdepan melawan segala bentuk kekerasan, baik terhadap manusia maupun lingkungan.
Perjuangan anggota kepanduan Asia-Pasifik menebar perdamaian lewat pesan yang dibawa Rover Peace Baton diharapkan bukan hanya pesan tertulis yang sudah dibaca kemudian dibuang. Namun, dapat masuk ke relung sanubari setiap insan di dunia ini, tak sebatas di negara yang dilalui.
Di tengah karut-marutnya kehidupan manusia dan kondisi yang serba tak pasti seperti saat ini, semoga tongkat perdamaian ini membuka mata setiap orang untuk menggelorakan perdamaian. Walau sulit diwujudkan, apa salahnya berusaha. Sekali lagi, damai itu indah.... (Yudi Noorachman, berbagai sumber)***
sumber: pikiran rakyat (26/01/2007)

Tidak ada komentar: