Sabtu, 01 November 2008

Es Krim, Awalnya Karena Ada Musim Salju...

DUH... enaknya ngapain ya siang hari begini? Makan es krim!!! Ya, bener banget, makan es krim pasti enak banget! Siapa sich yang nggak doyan es krim? Sobat Percil juga doyan kan? Apalagi dimakan di siang hari yang panas begini, wuihhh yumiiiii banget, bikin badan suegerrr.... Tapi eiitss.... ntar dulu! Ini kan bulan Ramadan, kita yang beragama Islam sedang menjalankan ibadah puasa. Jadi batal dong kalau makan es krim siang-siang? Ya iyalah..... Ntar aja makan es krimnya kalau udah Magrib ya....
Variasi bentuk dan rasa dari es krim ini membuat mulut kita tak bosan melahapnya. Yap, makan es krim memang sangat mengasyikkan. Oh ya, tahu nggak sobat Percil, dulu yang bisa mencicipi lezatnya es krim bukan orang-orang sembarangan lho... Ya, dulu es krim termasuk hidangan mewah dan yang menikmatinya pun mulai dari raja-raja, kaisar, dan orang-orang kaya. Tradisi makan es krim sudah berlangsung sangat lama. Konon, manusia sudah mengenal es krim sekitar 2000 tahun Sebelum Masehi (SM).
Seperti apa sih es krim saat pertama kali dibuat?
Konon, orang yang pertama yang memakan es krim ialah Kaisar Cina. Memanfaatkan musim salju, orang-orang pada zaman tersebut berkreasi membuat makanan segar dari salju dan pecahan es yang diambil dari pegunungan yang dicampur dengan buah-buahan, anggur, dan madu. Gimana yah rasanya? Hmm... nggak tahulah, enak kali yah .... Yang pasti, mungkin inilah cikal bakal ditemukannya es krim.
Kisah lainnya datang dari zaman Romawi. Saat itu penguasa Romawi yang terkenal sangat kejam, Kaisar Nero (37-68 SM) memerintahkan para budak untuk mengambil salju dan es dari puncak gunung. Oleh para juru masak, es dan salju tersebut diolah dengan mencampurnya dengan nektar (semacam sari bunga), buah-buahan, dan madu.
Petualang sejati dari Italia, Marcopolo (1295), juga punya kisah tersendiri dengan es krim. Konon, sekembalinya berpetualang dari negeri Cina, ia membawa resep membuat es krim yang terbuat dari campuran salju dengan susu. Campuran tersebut menjadi beku dan berasa manis. Hidangan ini menjadi terkenal di kalangan orang-orang kaya Italia saat itu.
Tahun 1533, Catherine de Medici dari Florence, Italia menjadi Ratu Prancis karena menikah dengan Raja Prancis Henry II. Oleh-oleh yang ia bawa dari Italia ketika pindah ke Prancis ialah resep es krim. Setelah itu, juru masak Prancis yang terkenal jago-jago itu, melakukan perombakan pada resep tadi dengan menambahkan bahan tambahan seperti cokelat dan strawberry. Sedangkan Raja Charles I dari Inggris, tahun 1600, mengunjungi Prancis dan sempat mencicipi hidangan penutup yakni es krim lembut yang membuatnya begitu terkesan. Saking terkesannya dengan hidangan penutup itu, ia pulang ke Inggris membawa serta seorang koki dari Prancis khusus untuk membuat es krim.
Amerika Serikat (AS) pun tak ketinggalan. Tahun 1700 Gubernur Bladen dari Maryland AS yang berasal dari Inggris, diceritakan pernah menjamu tamunya dengan hidangan es krim. Namun, orang yang memopulerkan es krim di negara ini tentu saja Dolly Madison, istri Presiden ke-4 Amerika Serikat James Madison. Saking mencintai es krim, Dolly saat itu (tahun 1812) mencoba menyuguhkan es krim sebagai hidangan penutup bagi para tamu dalam acara di Gedung Putih. Alhasil, para tamu sangat menyukai hidangan Dolly.
Pembuatan es krim berkembang pesat setelah seorang wanita asal New Jersey Amerika Serikat, Nancy Johnson pada tahun 1846 menemukan freezer (pendingin) yang digerakkan menggunakan tangan (sistem engkol). Mesin tersebut mempermudah pembuatan es krim. Tahun 1851, Jacob Fussel membuka pabrik pertama yang memproduksi es krim di Baltimore Maryland AS. Tahun 1899, August Gaulin menemukan alat sejenis yang bisa membuat tekstur es krim lebih lembut.
Sekitar tahun 1926, Clarence Vogt, menemukan freezer es krim untuk tujuan diperdagangkan. Setelah itu, industri es krim semakin marak dan berkembang pesat. Dengan berbagai bentuk dan rasa, es krim menemani pencintanya dengan setia, termasuk sobat Percil kan? Boleh-boleh aja sih makan es krim, asal jangan banyak-banyak agar bisa dirasakan manfaatnya, oke! (Hetty Dimayanti/dari berbagai sumber)***
sumber: pikiran rakyat (23/09/2007)

Tidak ada komentar: